Mengenal Positive Parenting untuk Tumbuh Kembang Anak yang Optimal

Selalu ada hal baru yang bisa dipelajari sebagai orang tua, sehingga kita harus selalu membekali diri dengan ilmu parenting yang sifatnya sepanjang usia. Apalagi bagi anak, orang tua memegang peranan penting untuk tumbuh kembangnya.  Seperti hari ini, ada satu hal yang ingin Admin bagikan untuk Ayah Bunda. Bukan hal baru, tapi tidak sedikit juga yang masih belum familiar dengan ilmu ini, yaitu positive parenting. Nah, Ayah Bunda termasuk yang mana? Apa itu Positive Parenting?  Sebenarnya apa sih positive parenting itu? Secara harfiah, positive parenting adalah pola asuh yang positif. Melalui pendekatan ini, harapannya dapat memberikan dampak positif baik untuk tumbuh kembang anak, maupun interaksi sehat antara orang tua dan anak.  Fokus pendekatan ini adalah penguatan perilaku yang diinginkan dan pembelajaran melalui pengalaman positif. Baik kecerdasan intelegensi, emosional, maupun sosial anak juga dapat dimaksimalkan menggunakan metode positive parenting. Misalnya membiasakan anak dengan tanggung jawab kepada diri sendiri maupun orang lain, mengenalkan rasa empati kepada sesama, berlatih untuk disiplin, dan lain-lain. Pertanyaan berikutnya, bagaimana positive parenting ini bekerja sehingga bisa memberikan dampak positif signifikan untuk tumbuh kembang anak?  Membangun hubungan positif, karena dalam prosesnya, pola asuh ini fokus terhadap interaksi yang terbuka, hangat, dan penuh kasih antara orang tua dan anak. Ini menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman dan terhubung secara emosional dengan Ayah Bunda. Bukankah anak yang tumbuh dengan perasaan dicintai cenderung lebih sering menghabiskan waktu dengan orang tua ketika beranjak usia?  Mendorong perilaku positif, pendekatan ini mendorong penguatan positif (reward) daripada hukuman. Contohnya, ketika anak melakukan hal baik, orang tua memberikan apresiasi untuk memperkuat perilaku positif tersebut. Ini tidak hanya meningkatkan perilaku yang diinginkan, tetapi juga membangun rasa percaya diri anak. Mengajarkan keterampilan sosial dan emosional, pola asuh ini mengajarkan anak keterampilan sosial dan emosional yang penting. Misalnya kemampuan mengatur emosi, berempati, dan berkomunikasi secara efektif. Orang tua yang menggunakan pendekatan ini mengajarkan anak cara sehat untuk mengekspresikan perasaan mereka dan menangani konflik secara positif. Memberikan dukungan yang konsisten, hal ini dapat membantu anak memahami harapan dan batasan dengan jelas. Ketika orang tua memberikan dukungan yang konsisten, anak merasa lebih aman dan lebih mampu untuk menjelajahi dunia dengan percaya diri. Konsistensi juga membantu pembentukan pola perilaku yang baik dan mengurangi kebingungan anak. Mendorong kemandirian dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Positive parenting mendorong anak untuk mengembangkan kemandirian dan keterampilan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Sekaligus memberikan mereka alasan dan pemahaman jelas tentang konsekuensi dari setiap tindakan. Idealnya, ketika orang tua mengimplementasikan positive parenting secara konsisten, itu akan membantu untuk menciptakan lingkungan supportive yang baik bagi tumbuh kembang anak secara emosional, sosial, dan intelektual.  Baca juga: 6 Cara Mengajari Bahasa Inggris Anak yang Efektif dan Menyenangkan Bagaimana Cara Memulai Positive Parenting?  Memulai positive parenting bisa dilakukan dengan langkah sederhana, seperti membangun komunikasi yang baik dengan anak melalui kontak mata. Mari kita tulis satu persatu langkah sederhana untuk memulainya.  Berbicara dengan menatap mata anak, ketika berbicara dengan anak, pastikan untuk menatap mata mereka. Ini menunjukkan bahwa Ayah Bunda mendengarkan dengan seksama dan memberikan perhatian penuh. Sehingga, membuat anak merasa lebih dihargai dan diperhatikan seutuhnya.  Menggunakan bahasa tubuh yang mendukung, selain menatap mata, Ayah Bunda juga bisa menggunakan bahasa tubuh lainnya seperti senyum hangat atau ekspresi wajah yang menunjukkan ketertarikan pada apa yang dikatakan anak. Bahasa tubuh yang positif akan membantu menciptakan ikatan emosional yang kuat antara Ayah Bunda dan anak. Mendengarkan secara aktif, praktikkan mendengarkan aktif dengan memperhatikan apa yang dikatakan anak tanpa terganggu oleh gangguan eksternal. Kemudian, coba berikan respons yang menunjukkan bahwa Ayah Bunda memahami apa yang mereka katakan. Misalnya mengulang kembali perkataan mereka atau memberikan tanggapan yang sesuai. Memberikan afirmasi, ketika anak melakukan sesuatu yang baik atau memperlihatkan perilaku yang Ayah Bunda inginkan, berikan afirmasi kepada mereka. Hal ini bisa membantu untuk meningkatkan kepercayaan diri anak dan melatih kebiasaan untuk menjaga perilaku baik mereka. Selain itu, pada kesempatan tertentu, Ayah Bunda juga bisa memodifikasi afirmasi ini dengan memberikan penghargaan. Misalnya melatih kebiasaan menabung kemudian membelanjakannya untuk sesuatu yang diinginkan anak.  Berusaha memberikan konteks atau alasan jelas yang mudah dipahami anak. Misalnya ketika anak sedang marah atau bersedih, Ayah Bunda bisa menanyakan alasan emosi mereka, kemudian memberikan pemahaman yang bisa mereka cerna untuk mengatasi emosi anak. Pun sebaiknya, Ayah Bunda juga diharapkan tidak berlaku sebaliknya dengan langsung memarahi anak yang sedang marah atau bersedih.  Memberikan dukungan emosional, tunjukkan dukungan emosional kepada anak, terutama saat mereka menghadapi tantangan atau kesulitan. Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan perasaan mereka dan berikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka mengatasi masalah tersebut. Mengajak anak berpartisipasi dalam keputusan, mulai melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan yang bersifat sehari-hari, seperti memilih kegiatan atau menentukan aturan rumah tangga tertentu. Ini membantu membangun rasa kemandirian dan bertanggung jawab pada anak. Memberikan lingkungan belajar yang terbaik untuk anak, jika anak sudah berada pada usia siap sekolah dari tingkat PAUD atau TK, Ayah Bunda harus memastikan mereka mendapatkan yang terbaik. Apalagi saat ini juga sudah ada banyak pilihan untuk sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anak. Salah satunya program kelas online dan offline di Sekolah.mu yang bisa dipilih sesuai minat dan kebutuhan anak.  Di Sekolah.mu, anak akan mendapatkan pengalaman belajar yang efektif dengan kelas interaktif dan pendekatan kontekstual. Sebuah solusi yang bisa dicoba dalam rangka mempraktikkan positive parenting untuk anak melalui ketersediaan fasilitas belajar yang memadai.  Let’s Wrap it Up, Dari semua cara di atas, sebenarnya kita bisa merangkumnya dengan sebuah istilah yang dikutip artikelhealth.ucdavis, ada 5 (lima) teknik positive parenting menggunakan PRIDE skills meliputi 1)Praise, we love what they do, 2) Reflection, we say what the say, 3) Imitation, we do what they do, 4)Description, we explain what they do, dan 5) Enjoyment, we show warmth and enthusiasm.  Nah, supaya artikel hari ini bisa bermanfaat, yuk kita coba mulai dari hari ini. Menerapkan positive parenting dari sekarang, untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak 🙂.

Cara Penggunaan in on at pada Kalimat Bahasa Inggris

Hai, bertemu lagi dengan pelajaran bahasa Inggris lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang preposisi atau biasa kita sebut dengan kata depan. Apa itu kata depan? Kata depan digunakan sebagai penunjuk arah, tempat, maupun waktu dalam kalimat. Dalam bahasa Indonesia, kita seringkali menggunakan kata “di”. Nah, bagaimana dengan bahasa Inggris? Dalam bahasa Inggris, kamu dapat menggunakan tiga pilihan kata, yaitu “in”, “on”, dan “at” untuk menggantikan “di”. Nah, penggunaan masing-masing kata tersebut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan pengertiannya. Banyak orang seringkali masih merasa kebingungan atau tertukar saat menggunakannya. Kamu termasuk salah satunya? Jangan khawatir, mari kita pelajari satu persatu di sini. Baca juga:Present Perfect Tense: Definisi, Rumus, Kegunaan, dan Contohnya Penggunaan in “In” merupakan preposisi yang cakupannya lebih umum daripada “on” dan “at” sehingga lebih sering digunakan. Dalam penggunaannya sebagai penunjuk tempat, mudahnya, “in” berarti “di dalam”. Jadi, area yang ditunjuk tidak bersifat spesifik namun selalu terdapat batasannya. Bagaimana dengan waktu? Tentu penggunaannya berbeda lagi. Yuk, simak penjelasannya. Sebagai Penunjuk Tempat “In” biasa digunakan untuk menunjukkan negara, bangunan, kompleks, atau bangunan lainnya. Sebagai contoh, He lives in New York. (Dia tinggal di New York) I left my wallet in the car.(Dompetku tertinggal di mobil)  The party will be held in the backyard. (Pestanya akan dilaksanakan di kebun belakang) Sebagai Penunjuk Waktu Jika penggunaannya sebagai petunjuk tempat bersifat umum, maka begitu juga dengan penggunaan “in” sebagai penunjuk waktu. “In” digunakan untuk menunjukkan suatu abad, dekade, musim, tahun, bulan, minggu, atau bagian dari hari. I will finish my project in a week.(Aku akan menyelesaikan proyekku dalam satu minggu) She graduated in 2021.(Dia lulus di tahun 2021) We swim a lot in the summer.(Kita banyak berenang pada musim panas) Penggunaan on Penggunaan “on” lebih bersifat spesifik daripada “in”. Dalam menunjukkan tempat, “on” digunakan untuk tempat di atas sebuah permukaan atau suatu bidang. Untuk waktu, tentu berbeda lagi penggunaannya. Yuk, simak. Sebagai Penunjuk Tempat Selain permukaan atau bidang, “on” juga digunakan untuk menunjukkan nama jalan maupun lokasi tertentu seperti lantai, tempat sekitar sungai, saluran TV, dan sebagainya. Sebagai contoh: I live on Sulawesi Street.(Aku tinggal di jalan Sulawesi) My kid loves to draw on the wall and furniture.(Anakku suka menggambar di dinding dan furnitur) The boat is on the river.(Perahunya di atas sungai) Sebagai Penunjuk Waktu Dalam waktu, “on” menunjukkan tanggal maupun hari yang spesifik. Selain itu, “on” juga digunakan untuk event tertentu seperti New Year’s Eve, Independence Day, Halloween atau Birthdays. Sebagai contoh: The graduation party is on March 27th.(Wisudanya dilaksanakan pada 27 Maret) We met on New Year’s Eve.(Kita bertemu pada saat malam tahun baru) He bought me flowers on my birthday.(Dia membelikanku bunga pada hari ulang tahunku) Penggunaan at Penggunaan “at” bersifat paling spesifik di antara ketiga preposisi yang ada, baik dalam menunjukkan tempat maupun waktu. Yuk, lihat contoh penggunaannya. Sebagai Penunjuk Tempat “At” menunjukkan untuk menunjukkan alamat lengkap, tempat maupun lokasi yang spesifik. Sebagai contoh: He’s waiting at the entrance.(Dia sedang menunggu di pintu masuk) Sherlock Holmes lived at 221B Baker Street.(Sherlock Holmes tinggal di Jalan Baker Street Nomor 221B) We will be at the concert tonight.(Kita akan berada dalam konser nanti malam) Sebagai Penunjuk Waktu “At” menunjukkan jam, menit, maupun detik yang sangat spesifik. Selain itu, “at” digunakan juga untuk menunjukkan bagian spesifik dalam suatu hari, seperti dawn, midnight, noon, sunrise, bedtime. Sebagai contoh: Let’s meet at 9 o’clock today.(Mari bertemu jam 9 hari ini) The class starts at 13:30.(Kelas dimulai pada jam 13:30) She loves walking by the beach at sunset.(Dia suka berjalan di tepi pantai pada saat senja) Got it, Anything Else? Sudah paham penggunaan in, on, dan at dalam kalimat Bahasa Inggris? Semoga artikel ini cukup membantumu. Rangkumannya adalah, “in” digunakan untuk lokasi yang lebih luas atau tertutup, serta periode waktu yang lebih lama, “on” digunakan untuk permukaan, hari, dan tanggal spesifik, sedangkan “at” digunakan untuk lokasi atau waktu yang sangat spesifik. Jangan salah lagi yaaa! Tertarik untuk explore lebih banyak topik terkait bahasa Inggris? Baca topik-topik lainnya di siniya. Jika kamu tertarik untuk belajar lebih dalam kamu dapat juga mendaftar kelas Living English. Dalam kelas ini, kamu bisa mendapatkan pengalaman belajar premium yang berkualitas dan menyenangkan yang ditunjang dengan berbagai fasilitas yang memadai.  Proses pembelajaran di Living English dilakukan secara online dan offline. Dalam pembelajaran online, kamu dapat mengakses rekaman kelas, worksheet serta berbagai game seru yang menunjang pembelajaranmu. Selain itu, kamu bisa mendapatkan buku cetak, kelas tematik tambahan, dan 8 kali kelas tatap muka interaktif bersama fasilitator di Hub lho. Kamu juga akan mendapatkan hasil assessment yang berstandar internasional. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang!