Menghadapi Tantangan Industri 5.0 melalui Pendidikan Tinggi Terencana
Halo Sobat Sikul! Sudah pernah dengar tentang revolusi industri? Istilah yang mungkin lebih sering kita dengar karena pesatnya perkembangan teknologi belakangan ini. Revolusi, kita memasuki masa ketika pekerjaan manusia di berbagai bidang juga dapat dikerjakan oleh mesin. Revolusi Industri pertama bermula di Britania Raya pada sekitar tahun 1800-an, lalu menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan terus berkembang hingga sekarang. Nah, saat ini kita sudah memasuki era revolusi industri ke-4 atau industri 4.0. Sebuah era yang didominasi oleh kecanggihan teknologi dengan produk solutifnya, seperti: kecerdasan buatan, big data, Internet of Things (IoT), robotik, komputasi awan, dan manufaktur pintar berkembang pesat. Teknologi ini membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas di tempat kerja dengan mengotomatisasikan banyak proses di industri. Apa itu Industri 5.0? Revolusi tidak berhenti di 4.0, karena saat ini sudah banyak negara yang memulai persiapan lebih awal untuk menyambut industri 5.0. Meski secara konsep masih dalam tahap pengembangan dan sering diperdebatkan, namun satu hal yang dapat kita ketahui bersama bahwa era ini masih menjadi kelanjutan dari sebelumnya, kemajuan teknologi untuk otomatisasi dan digitalisasi di berbagai sektor. Jika berbicara tentang perbedaan, salah satunya terletak pada fokusnya. Industri 5.0 direncanakan untuk mulai mengubah fokus dari keuntungan ekonomi menjadi nilai sosial dan kesejahteraan, di mana manusia bekerja bersama teknologi canggih dan robot berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi kerja. Setiap fase revolusi industri pastinya membawa peluang dan tantangan baru, terutama di dunia kerja. Untuk membantu kita menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang tersebut, Siap Kuliah telah menyelenggarakan webinar dengan tema “Industri 5.0: Kenali Diri, Meniti Karier Sejak Dini,” yang membahas tentang cara-cara menghadapi tantangan di era Industri 5.0 melalui pendidikan tinggi. Apa saja yang dibahas pada sesi webinar di atas? Mari kita kupas tuntas di artikel ini. Khusus buat Sobat Sikul, ada berbagai ilmu bermanfaat dan insight menarik dari pemateri webinar, yaitu Kak Fathia Fairuza (Founder Shape Your Life Indonesia) dan Kak Jaffarus Sodiq (Master Data Science dari Michigan Technological University serta Fulbright Awardee). Webinar ini membahas tentang strategi menghadapi tantangan di era Industri 5.0 secara komprehensif, termasuk persiapan dini yang bisa kita lakukan dengan pendidikan tinggi. Kita bahas satu persatu di sini, yuk! Apa saja Keterampilan yang perlu Kamu Miliki untuk Menghadapi Industri 5.0? Menguasai berbagai soft skill dan hard skill yang relevan kini menjadi keharusan bagi kita agar mampu bersaing di era 5.0. Soft skill seperti berpikir kritis, kemampuan memimpin, kerja sama tim, komunikasi, negosiasi, etika kerja, dan profesionalisme adalah contoh kemampuan yang perlu kita miliki bahkan sebelum era baru muncul. Bedanya, di era 5.0, keterampilan tersebut perlu kita tingkatkan lagi ke level yang lebih tinggi. Seperti yang disampaikan Kak Fathia, bahwa kemampuan komunikasi tidak hanya harus dikuasai dalam bahasa Inggris, tetapi juga bisa dalam bahasa asing lainnya. Hal ini penting untuk menghadapi tantangan dan peluang di dunia industri yang semakin global. Kak Jeffry (panggilan Kak Jaffarus Sodiq) ikut menambahkan, kita juga perlu fokus pada pengembangan hard skill di era Industri 5.0. Saat ini, banyak pekerjaan yang dilakukan dengan bantuan teknologi dan AI, atau lebih dikenal dengan istilah data-driven. Karena itu, penting bagi kita untuk menguasai dasar-dasar komputer dan software pengolah data seperti Excel, Word, dan PowerPoint. Keterampilan ini akan membantu kita beradaptasi dengan teknologi dan memanfaatkan peluang di dunia kerja yang semakin canggih. Selain itu, keterampilan khusus yang sesuai dengan keahlian dan minat kita juga sangat penting. Misalnya, seorang mahasiswa informatika harus memiliki keahlian khusus di satu bidang teknologi, contohnya seperti Kak Jeffry yang ahli dalam analisis data hingga tingkat mahir. Dengan mengembangkan suatu keterampilan spesifik, kita bisa jadi lebih menonjol dan siap menghadapi tantangan di industri yang terus berkembang. Apakah Jurusan Kuliah Memengaruhi Karier di Era Industri 5.0? Memilih jurusan kuliah yang tepat sangat penting untuk sukses di era Industri 5.0. Di tengah perkembangan teknologi dan otomatisasi yang cepat, jurusan yang sesuai dapat membantu kita merancang rencana studi dan karier yang relevan. Langkah ini bisa dimulai dengan mengeksplorasi minat pribadi atau keresahan yang sedang dirasakan, mengeksplorasi lingkungan sekitar, dan juga dengan cara menetapkan tujuan jangka panjang yang ingin kita capai. Kak Fathia adalah salah satu contohnya. Ia sempat mengalami rasisme saat melakukan pertukaran pelajar (student exchange) ke Spanyol pada waktu SMA. Di sana, Kak Fathia diminta untuk melepas hijabnya. Keresahan muncul karena Kak Fathia menganggap berhijab dan atribut yang melekat itu adalah hak tiap orang. Dari peristiwa itulah Kak Fathia mulai tertarik dengan bidang Hak Asasi Manusia (HAM). Kak Fathia juga semakin tertarik dengan HAM ketika mendapat mata kuliah tersebut saat sedang studi S1 di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang. Dari situlah muncul keinginan untuk memperdalam pengetahuan tentang HAM hingga akhirnya melanjutkan studi S2 di jurusan HAM pada Columbia University sebagai penerima beasiswa LPDP. Bahkan, Kak Fathia berhasil mendapatkan kesempatan magang di kantor PBB sambil berkuliah. Lalu bagaimana dengan Kak Jeffry? Ia Mulai tertarik dengan dunia data setelah melihat betapa banyaknya data yang ada di sekitar, tapi hanya sedikit orang yang bisa mengolahnya jadi informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami. Kak Jeffry sangat tertarik untuk mengolah data-data yang ia temukan menjadi informasi yang berguna dan mudah dipahami semua orang. Selain itu, Kak Jeffry juga sadar bahwa dalam 5-10 tahun ke depan, kebutuhan akan informasi yang akurat dan cepat akan terus meningkat. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mendalami bidang data science saat memilih jurusan untuk studi S2. Di bidang profesional, Kak Jeffry sampai sekarang juga berprofesi sebagai Dosen dan Data Scientist. Cerita Kak Fathia dan Kak Jeffry menunjukkan bagaimana minat dan pengalaman pribadi tidak hanya memengaruhi pilihan jurusan kuliah, tetapi juga dapat menentukan arah karier kita di masa depan. Mereka mengikuti passion yang dimiliki serta memahami tantangan dan peluang di bidang yang dipilih, sehingga berhasil merancang jalur akademis dan profesional yang sesuai dengan tren dan kebutuhan di era Industri 5.0. Bagaimana Strategi untuk Memilih Jurusan yang Tepat? Dari pengalaman Kak Fathia dan Kak Jeffry, ternyata pemilihan jurusan kuliah ini berperan sangat penting ya. Oleh sebab itu, kita perlu punya strategi jitu biar nggak salah pilih, nih. Jurusan yang tepat akan membantu untuk lebih dekat mencapai impian dan tetap bisa bersaing dengan segala perubahan. Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara memilih jurusan yang tepat?