Mengenal Positive Parenting untuk Tumbuh Kembang Anak yang Optimal

Selalu ada hal baru yang bisa dipelajari sebagai orang tua, sehingga kita harus selalu membekali diri dengan ilmu parenting yang sifatnya sepanjang usia. Apalagi bagi anak, orang tua memegang peranan penting untuk tumbuh kembangnya. 

Seperti hari ini, ada satu hal yang ingin Admin bagikan untuk Ayah Bunda. Bukan hal baru, tapi tidak sedikit juga yang masih belum familiar dengan ilmu ini, yaitu positive parenting. Nah, Ayah Bunda termasuk yang mana?

Apa itu Positive Parenting? 

Sebenarnya apa sih positive parenting itu? Secara harfiah, positive parenting adalah pola asuh yang positif. Melalui pendekatan ini, harapannya dapat memberikan dampak positif baik untuk tumbuh kembang anak, maupun interaksi sehat antara orang tua dan anak. 

Fokus pendekatan ini adalah penguatan perilaku yang diinginkan dan pembelajaran melalui pengalaman positif. Baik kecerdasan intelegensi, emosional, maupun sosial anak juga dapat dimaksimalkan menggunakan metode positive parenting. Misalnya membiasakan anak dengan tanggung jawab kepada diri sendiri maupun orang lain, mengenalkan rasa empati kepada sesama, berlatih untuk disiplin, dan lain-lain.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana positive parenting ini bekerja sehingga bisa memberikan dampak positif signifikan untuk tumbuh kembang anak? 

  1. Membangun hubungan positif, karena dalam prosesnya, pola asuh ini fokus terhadap interaksi yang terbuka, hangat, dan penuh kasih antara orang tua dan anak. Ini menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman dan terhubung secara emosional dengan Ayah Bunda. Bukankah anak yang tumbuh dengan perasaan dicintai cenderung lebih sering menghabiskan waktu dengan orang tua ketika beranjak usia? 
  2. Mendorong perilaku positif, pendekatan ini mendorong penguatan positif (reward) daripada hukuman. Contohnya, ketika anak melakukan hal baik, orang tua memberikan apresiasi untuk memperkuat perilaku positif tersebut. Ini tidak hanya meningkatkan perilaku yang diinginkan, tetapi juga membangun rasa percaya diri anak.
  3. Mengajarkan keterampilan sosial dan emosional, pola asuh ini mengajarkan anak keterampilan sosial dan emosional yang penting. Misalnya kemampuan mengatur emosi, berempati, dan berkomunikasi secara efektif. Orang tua yang menggunakan pendekatan ini mengajarkan anak cara sehat untuk mengekspresikan perasaan mereka dan menangani konflik secara positif.
  4. Memberikan dukungan yang konsisten, hal ini dapat membantu anak memahami harapan dan batasan dengan jelas. Ketika orang tua memberikan dukungan yang konsisten, anak merasa lebih aman dan lebih mampu untuk menjelajahi dunia dengan percaya diri. Konsistensi juga membantu pembentukan pola perilaku yang baik dan mengurangi kebingungan anak.
  5. Mendorong kemandirian dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Positive parenting mendorong anak untuk mengembangkan kemandirian dan keterampilan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Sekaligus memberikan mereka alasan dan pemahaman jelas tentang konsekuensi dari setiap tindakan.

Idealnya, ketika orang tua mengimplementasikan positive parenting secara konsisten, itu akan membantu untuk menciptakan lingkungan supportive yang baik bagi tumbuh kembang anak secara emosional, sosial, dan intelektual. 

Baca juga: 6 Cara Mengajari Bahasa Inggris Anak yang Efektif dan Menyenangkan

Bagaimana Cara Memulai Positive Parenting? 

Memulai positive parenting bisa dilakukan dengan langkah sederhana, seperti membangun komunikasi yang baik dengan anak melalui kontak mata. Mari kita tulis satu persatu langkah sederhana untuk memulainya. 

  1. Berbicara dengan menatap mata anak, ketika berbicara dengan anak, pastikan untuk menatap mata mereka. Ini menunjukkan bahwa Ayah Bunda mendengarkan dengan seksama dan memberikan perhatian penuh. Sehingga, membuat anak merasa lebih dihargai dan diperhatikan seutuhnya. 
  2. Menggunakan bahasa tubuh yang mendukung, selain menatap mata, Ayah Bunda juga bisa menggunakan bahasa tubuh lainnya seperti senyum hangat atau ekspresi wajah yang menunjukkan ketertarikan pada apa yang dikatakan anak. Bahasa tubuh yang positif akan membantu menciptakan ikatan emosional yang kuat antara Ayah Bunda dan anak.
  3. Mendengarkan secara aktif, praktikkan mendengarkan aktif dengan memperhatikan apa yang dikatakan anak tanpa terganggu oleh gangguan eksternal. Kemudian, coba berikan respons yang menunjukkan bahwa Ayah Bunda memahami apa yang mereka katakan. Misalnya mengulang kembali perkataan mereka atau memberikan tanggapan yang sesuai.
  4. Memberikan afirmasi, ketika anak melakukan sesuatu yang baik atau memperlihatkan perilaku yang Ayah Bunda inginkan, berikan afirmasi kepada mereka. Hal ini bisa membantu untuk meningkatkan kepercayaan diri anak dan melatih kebiasaan untuk menjaga perilaku baik mereka. Selain itu, pada kesempatan tertentu, Ayah Bunda juga bisa memodifikasi afirmasi ini dengan memberikan penghargaan. Misalnya melatih kebiasaan menabung kemudian membelanjakannya untuk sesuatu yang diinginkan anak. 
  5. Berusaha memberikan konteks atau alasan jelas yang mudah dipahami anak. Misalnya ketika anak sedang marah atau bersedih, Ayah Bunda bisa menanyakan alasan emosi mereka, kemudian memberikan pemahaman yang bisa mereka cerna untuk mengatasi emosi anak. Pun sebaiknya, Ayah Bunda juga diharapkan tidak berlaku sebaliknya dengan langsung memarahi anak yang sedang marah atau bersedih. 
  6. Memberikan dukungan emosional, tunjukkan dukungan emosional kepada anak, terutama saat mereka menghadapi tantangan atau kesulitan. Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan perasaan mereka dan berikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka mengatasi masalah tersebut.
  7. Mengajak anak berpartisipasi dalam keputusan, mulai melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan yang bersifat sehari-hari, seperti memilih kegiatan atau menentukan aturan rumah tangga tertentu. Ini membantu membangun rasa kemandirian dan bertanggung jawab pada anak.
  8. Memberikan lingkungan belajar yang terbaik untuk anak, jika anak sudah berada pada usia siap sekolah dari tingkat PAUD atau TK, Ayah Bunda harus memastikan mereka mendapatkan yang terbaik. Apalagi saat ini juga sudah ada banyak pilihan untuk sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anak. Salah satunya program kelas online dan offline di Sekolah.mu yang bisa dipilih sesuai minat dan kebutuhan anak. 

Di Sekolah.mu, anak akan mendapatkan pengalaman belajar yang efektif dengan kelas interaktif dan pendekatan kontekstual. Sebuah solusi yang bisa dicoba dalam rangka mempraktikkan positive parenting untuk anak melalui ketersediaan fasilitas belajar yang memadai. 

Let’s Wrap it Up,

Dari semua cara di atas, sebenarnya kita bisa merangkumnya dengan sebuah istilah yang dikutip artikelhealth.ucdavis, ada 5 (lima) teknik positive parenting menggunakan PRIDE skills meliputi 1)Praise, we love what they do, 2) Reflection, we say what the say, 3) Imitation, we do what they do, 4)Description, we explain what they do, dan 5) Enjoyment, we show warmth and enthusiasm. 

Nah, supaya artikel hari ini bisa bermanfaat, yuk kita coba mulai dari hari ini. Menerapkan positive parenting dari sekarang, untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak 🙂.

Bagikan ke: