Mengasah Kemampuan Anak Belajar Numerasi

Belajar Numerasi

Numerasi adalah kemampuan mengaplikasikan konsep bilangan dan simbol dalam matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Numerasi berbeda dengan matematika meskipun berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.    Untuk memiliki kemampuan numerasi, pengetahuan matematika saja tidak cukup. Anak juga harus dapat berpikir logis sistematis untuk memahami persoalan yang dihadapi. Selain itu, diperlukan kemampuan untuk memilah dan mengolah informasi agar dapat menyelesaikan masalah.   Mengapa Perlu Belajar Numerasi?  Numerasi dapat mulai diajarkan kepada anak sejak usia dini. Dikutip dari laman PaudPedia, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Dr. Muhammad Hasbi, menyampaikan bahwa mengajarkan literasi dan numerasi pada anak usia dini merupakan fondasi yang kuat untuk meningkatkan kemampuan tersebut pada jenjang berikutnya.    Tujuan memiliki kemampuan numerasi adalah untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari sekaligus mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang masuk akal. Selain itu, kemampuan numerasi akan membantu seseorang untuk melakukan perencanaan dengan baik.   Kemampuan numerasi juga diperlukan dalam menghitung dan menafsirkan informasi yang diterima, baik dalam bentuk sederhana maupun rumit. Dengan memiliki kemampuan tersebut, anak belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan matematika untuk hal yang bermanfaat.    Metode Belajar Numerasi untuk Anak  Anak dapat belajar konsep numerasi sejak lahir. Pembelajaran numerasi dapat dilakukan pada saat anak bermain, mengamati sekelilingnya, maupun melalui aktivitas harian seperti makan.    Pengetahuan anak makin berkembang seiring pertambahan usianya. Anak akan belajar mengenai ukuran (besar dan kecil), ketinggian (tinggi dan rendah), bobot (berat dan ringan), kecepatan (cepat dan pelan), jarak (dekat dan jauh), dan urutan.   Untuk memudahkan anak belajar numerasi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua maupun pengajar, yaitu:   Memperkenalkan dan menyadarkan anak mengenai manfaat memiliki kemampuan numerasi dalam kehidupan sehari-hari. Mengajari anak untuk memahami dan menganalisis kalimat yang terdiri atas kata dan angka. Dari hasil analisis tersebut, anak bisa mengumpulkan sejumlah informasi penting yang dibutuhkan dalam memecahkan persoalan. Menggunakan konsep-konsep matematika umum untuk memecahkan persoalan yang dihadapi, misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mempelajari numerasi dari kegiatan keseharian, misalnya menghitung jumlah roti yang dimakan atau menghitung jarak antara satu tempat ke tempat lain dan waktu yang dibutuhkan untuk menempuhnya.  Mempelajari numerasi dengan melakukan permainan tertentu yang melibatkan angka dan simbol hitung. Penerapan Numerasi dalam Kehidupan Sehari-hari   Numerasi membuat ilmu matematika dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia secara praktis. Ada beberapa contoh penerapan numerasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut.    1. Menghitung Biaya untuk Suatu Kebutuhan Dengan kemampuan numerasi, anak dapat belajar menghitung biaya yang diperlukan untuk memenuhi sebuah kebutuhan. Contoh sederhana, jika ingin membeli sebuah mainan dengan harga sekian, anak harus menabung sejumlah uang dalam waktu tertentu. Nilai yang ditabung setiap hari dikalikan dengan lama menabung untuk memperoleh jumlah tertentu.   2. Menentukan Waktu yang Tepat Penerapan numerasi juga dapat digunakan untuk menentukan waktu yang tepat. Sebagai contoh, setiap orang memiliki waktu selama 24 jam dalam sehari untuk diisi aktivitas. Anak menggunakan waktu tersebut untuk beristirahat, belajar, dan bermain. Dengan memahami konsep hitung yang benar, anak bisa menentukan kapan harus melakukan sesuatu tanpa mengabaikan aktivitas lain.   3. Belajar Membuat Perencanaan Saat melakukan aktivitas, ada persiapan yang harus dilakukan. Dengan kemampuan numerasi yang baik, persiapan tersebut akan lebih optimal. Salah satu contohnya, jika anak ingin membawa bekal ke sekolah dan ingin membaginya kepada teman. Supaya dapat dibagi dengan rata, jumlah makanan yang dibawa harus sesuai dengan jumlah teman.   Masih ada banyak bentuk penerapan kemampuan numerasi dalam kehidupan sehari-hari yang sangat bermanfaat. Untuk belajar numerasi dengan cara menyenangkan, Ayah Bunda juga bisa mendaftarkan anak mengikuti kelas numerasi di Sekolah.mu. Selamat belajar!

Mengenalkan Agama Islam pada Anak Sejak Dini

Pendidikan Islam

Anak dapat mempelajari dasar-dasar agama melalui pendidikan Islam yang diajarkan sejak dini. Memiliki pola pikir yang kritis, anak biasanya sudah mulai bertanya-tanya mengenai hal-hal besar seperti penciptaan dunia, kelahiran, atau kematian. Ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengenalkan agama Islam kepada anak.   Manfaat Pelajaran Agama bagi Anak   Mengapa anak perlu mempelajari agama sejak dini? Menurut Chabib Toba, seperti dikutip dari publikasi ini, ada sejumlah manfaat pembelajaran agama, khususnya agama Islam pada anak, yaitu:   Untuk meningkatkan keimanan serta ketakwaan anak pada Allah Swt. melalui lingkungan keluarga.  Pendidikan agama juga berfungsi untuk menanamkan nilai sebagai pedoman hidup sehingga anak kelak bisa hidup bahagia di dunia maupun akhirat. Dengan belajar agama, anak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan serta bisa mengubah lingkungan supaya sejalan dengan ajaran agama Islam. Belajar agama juga berguna untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, maupun kelemahan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.  Dengan belajar agama, anak terhindar dari hal-hal negatif yang berasal dari lingkungan dan budaya yang berbahaya. Cara Mengenalkan Pendidikan Islam Pada Anak  Untuk mengenalkan agama Islam kepada anak, Ayah Bunda atau pendidik dapat melakukan sejumlah cara yang dinilai efektif, antara lain:   – Melakukan Demonstrasi Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memperagakan atau menunjukkan suatu proses atau situasi tertentu kepada anak, baik tiruan maupun kejadian nyata. Dari kejadian tersebut, Ayah Bunda dapat menjelaskan berdasarkan nilai-nilai yang sesuai dengan ajaran Islam.    – Menjelaskan Kisah Ayah Bunda juga dapat menggunakan metode kisah untuk mengenalkan agama Islam kepada anak. Ceritakan kisah-kisah menarik mengenai tokoh-tokoh Islam yang inspiratif atau kisah lain yang memuat nilai keislaman. Dengan metode tersebut, anak diharapkan meniru perbuatan yang baik dan menghindari perbuatan yang buruk.   – Melakukan Latihan Cara untuk mengenalkan pendidikan Islam kepada anak bisa juga melalui latihan (training). Anak diminta untuk melakukan perbuatan yang positif secara berulang-ulang untuk menciptakan kebiasaan yang baik. Melalui metode ini, Ayah Bunda dapat menjelaskan alasan melakukan hal tersebut berdasarkan ajaran Islam.    – Belajar Melalui Tindakan Anak juga bisa belajar agama melalui tindakan yang dilakukan sehari-hari. Ketika menghadapi situasi tertentu di dunia nyata, Ayah Bunda bisa mencontohkan cara mengambil keputusan yang tepat dan sesuai ajaran Islam. Dengan cara tersebut, anak akan lebih mendalami agama Islam melalui tindakan.    Tips Belajar Agama dengan Menyenangkan  Anak akan lebih mudah mencerna pengetahuan dan menyerap ilmu yang diperolehnya melalui kegiatan yang menyenangkan. Begitu pula ketika belajar agama, sangat penting untuk melakukan proses pembelajaran yang seru dan sesuai dengan usia anak.    Ada beberapa tips yang dapat diterapkan agar pelajaran agama lebih menyenangkan, yaitu:   – Menggunakan Alat Peraga  Gunakan alat peraga yang menarik perhatian anak dan dekat dengan kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan konsep agama yang rumit menjadi mudah. Alat peraga ini bisa dibuat sendiri dengan kreatif.    – Belajar Sambil Bermain Ayah Bunda dapat mengajak anak untuk belajar agama Islam sambil bermain. Pilih jenis permainan yang sesuai dengan usia anak agar proses pembelajaran lebih maksimal. Dari permainan tersebut, anak bisa belajar nilai agama Islam atau pengetahuan agama.   – Beri Waktu Pada Anak Jangan menuntut anak untuk menguasai semua hal dalam waktu bersamaan. Seperti halnya pelajaran lain, anak membutuhkan waktu untuk memahami nilai-nilai dalam pendidikan Islam dan menerapkannya. Jika anak masih belum berhasil, jangan langsung menghukum atau memarahinya.   – Belajar Bersama Teman Belajar bersama teman pasti akan lebih menyenangkan. Suasana belajar lebih seru karena diisi dengan kegiatan bersama.   Nah, Anda bisa mewujudkan hal itu dengan mendaftarkan anak mengikuti pendidikan agama Islam di Sekolah.mu. Bersama dengan anak-anak lain dari seluruh Indonesia, anak belajar mengenal dan berlatih menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Segera daftar dan ikut program Living Quran di Sekolah.mu!

Cara Mendampingi Anak Blended Learning

cara mendampingi anak blended learning

Cara mendampingi anak blended learning sebenarnya tidak sulit. Kuncinya ada pada orang tua yang memahami konsep pembelajaran blended learning dengan tepat sehingga dapat membantu anak menjalaninya. Blended learning merupakan tren pembelajaran masa depan yang dianggap ideal bagi generasi zaman sekarang.    Mengenal Sistem Blended Learning  Apa itu blended learning? Dikutip dari Kompas, konsep blended learning merupakan cara pembelajaran yang menggabungkan model tatap muka di kelas dengan pembelajaran online secara harmonis. Dengan penerapan konsep ini, anak diharapkan dapat belajar secara lebih optimal.   Situasi pandemi yang melanda dunia telah mengubah banyak hal, termasuk model pembelajaran di sekolah. Pembelajaran tatap muka dibatasi dan digantikan dengan sistem pembelajaran online. Dengan sistem tersebut, anak bisa belajar dari rumah tanpa terbatas waktu dan tempat.    Meskipun demikian, anak juga membutuhkan pendampingan langsung dari guru untuk memperoleh feedback saat belajar. Hal tersebut tidak efektif dilakukan melalui pembelajaran online. Sistem blended learning dapat menjadi solusi karena menggabungkan model pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online.    Manfaat Sistem Blended Learning  Sebagai tren pembelajaran modern yang mulai banyak digunakan saat ini, ada beberapa manfaat sistem blended learning, antara lain:   Lebih Fleksibel Anak tidak perlu datang ke ruang kelas setiap hari karena sebagian proses pembelajaran bisa dilakukan secara online. Pertemuan tatap muka digunakan untuk memperoleh feedback atas pembelajaran online yang telah dilakukan. Dengan cara ini, anak bisa belajar kapan saja sesuai kebutuhan dan kesempatan yang tersedia.    Materi Interaktif Model blended learning biasanya didukung dengan materi yang interaktif dan menarik minat anak. Bukan hanya mempelajari teori secara pasif, anak juga dapat menyampaikan pendapat dan pemahamannya atas materi tersebut. Model penyajian materi yang biasa digunakan adalah video interaktif, live session, online chat di grup, dan sebagainya.   Efisien Biaya, Waktu, dan Tenaga Pada model pembelajaran konvensional, anak harus datang ke ruang kelas setiap hari untuk belajar. Apabila jarak antara rumah ke sekolah jauh, ada biaya, waktu, dan tenaga yang lebih besar terbuang untuk menempuhnya. Hal itu bisa diminimalisir saat memilih model blended learning karena pertemuan tidak banyak.   Hasil Pembelajaran Lebih Optimal Didukung oleh pertemuan tatap muka, pendidik dapat membantu anak memahami materi yang sulit secara langsung. Dengan memaksimalkan pertemuan tatap muka, hasil belajar pun bisa lebih optimal.   Cara Mendampingi Anak Mengikuti Blended Learning  Jika orang tua memilih menyekolahkan anak di lembaga pendidikan yang menerapkan model blended learning, jangan lupa untuk memikirkan pendampingan. Saat di rumah, anak butuh pendamping yang tepat. Nah, untuk mendampingi anak belajar, simak caranya berikut ini.    Memahami Peran Orang Tua Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi anak menjalani sistem blended learning. Hal ini karena anak sebagian besar melakukan proses pembelajaran di rumah. Saat anak belajar di rumah, orang tua bisa membantu mengingatkan anak atau menjelaskan hal yang belum dimengerti anak.   Mengajak Anak Melakukan Eksplorasi Untuk memahami materi pelajaran dengan komprehensif, anak bisa diajak melakukan eksplorasi di sekitar rumah. Saat belajar materi tentang hewan misalnya, orang tua bisa mengajak anak mencarinya di halaman rumah. Jika tidak memungkinkan, orang tua bisa mencetak gambar hewan dan menjelaskannya kepada anak.   Melakukan Percobaan di Rumah Dengan model blended learning, anak bisa leluasa melakukan percobaan di rumah sesuai materi yang dipelajari. Dengan pendampingan orang tua, anak lebih percaya diri untuk mencoba. Saat anak gagal, orang tua juga bisa mendorong anak untuk melakukan percobaan hingga berhasil.   Inilah sejumlah keunggulan dan cara mendampingi anak menjalani pembelajaran dengan model blended learning dan kunjungi Sekolah.mu untuk program-program yang menarik untuk kembangkan potensi anak.

Cara Kembangkan Empati Anak dalam Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam

Salah satu tujuan pendidikan agama Islam bagi anak adalah mengembangkan perilaku baik, termasuk empati. Dalam Islam, menyayangi sesama, beramal, dan saling membantu termasuk perilaku terpuji, dan empati mampu mendorong semua itu. Bagaimana caranya mengembangkan empati ketika mengajari si kecil ilmu agama?    Berikut beberapa cara yang bisa Ayah dan Bunda coba di rumah.   1. Membaca Cerita dan Bicara tentang Karakternya  Membacakan cerita adalah salah satu cara mengembangkan imajinasi serta empati anak. Ketika membacakan cerita, Ayah dan Bunda sebaiknya juga mengajak anak mengobrol tentang sifat karakter yang ada di cerita tersebut. Ajak juga si kecil mengobrol tentang hal-hal yang dilakukan atau dihadapi para karakternya.   Dengan memperkenalkan karakter cerita secara mendalam, Ayah dan Bunda bisa mengajak anak memahami motivasi serta perasaan mereka.    2. Mengenalkan Berbagai Rupa Orang dan Budaya lewat Media Manfaatkan media seperti buku, televisi, internet, dan video untuk mengenalkan anak terhadap orang dari berbagai suku bangsa, negara, budaya, warna kulit, dan sebagainya. Hal ini juga sesuai dengan ajaran Al-Qur’an tentang saling mengenal bangsa dan suku yang beragam.   3. Mengajak Anak Menggambarkan Perasaannya  Kemampuan menggambarkan perasaan adalah salah satu cara menanamkan empati. Ketika si kecil mampu menggambarkan perasaannya sendiri dengan tepat, hatinya akan mudah membentuk empati terhadap nasib atau situasi orang lain. Misalnya, ketika si anak sedih, tertawa, atau menangis, Ayah dan Bunda bisa duduk bersama si kecil dan mengajak mereka bicara tentang perasaan saat itu.   4. Mengajarkan Kesamaan Pengalaman dengan Orang Lain Kemampuan menempatkan diri dalam situasi orang lain merupakan bibit empati. Salah satu cara agar si kecil cepat memahami situasi orang lain adalah dengan mengaitkan pengalaman. Misalnya, ketika mengajari anak untuk mengembalikan barang milik teman, Ayah dan Bunda bisa berbagi pengalaman saat si kecil kehilangan mainan atau barang kesayangannya.   5. Melakukan Aktivitas Sosial Menurut Islam bersama Anak Dalam Islam, aktivitas sosial merupakan bagian dari ibadah. Jika ingin si kecil meniru tindakan baik, pastikan Ayah dan Bunda mengajak mereka melakukan kegiatan sosial bersama. Misalnya, ajak si kecil berbagi makanan untuk tukang sapu dan pengamen di pinggir jalan. Dengan melakukan aktivitas seperti ini, anak bisa perlahan belajar empati dan segudang manfaat lain.   6. Mengajari Anak Amalan Baik Sederhana  Amalan baik tidak harus berhenti di Ayah dan Bunda. Amalan baik, sekecil apa pun akan sangat membantu dan memberi si kecil pahala. Cara melakukannya pun mudah dan bisa Ayah Bunda kreasikan. Misalnya adalah tidak menyontek saat ujian, belajar membuang sampah pada tempatnya, dan sebagainya.   7. Menjadi Pribadi yang Bisa Ditiru Anak  Akhirnya, semua hal baik dalam perjalanan agama Islam berasal dari teladan baik juga. Dalam keluarga, Ayah dan Bunda adalah orang pertama yang ditiru anak. Pastikan memiliki kebiasaan baik serta mengembangkan sifat positif sebelum meminta anak untuk menirunya. Dengan memahami kebiasaan orang tua mengulang-ulang perbuatan baik, si kecil bisa terdorong untuk melakukan hal yang sama.   Cara Mengajari Anak Amalan Agama Islam   Pendidikan agama Islam di rumah bukan hanya tanggung jawab Ayah dan Bunda. Sekolah.mu adalah platform belajar intensif online. Siswanya terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari usia PAUD hingga SMA. Salah satu program yang ditawarkan Sekolah.mu adalah Living Qur’an, yaitu mengajari agama sekaligus praktik pelaksanaannya.   Dalam program ini, semua gurunya berpengalaman dan mampu membimbing anak agar bisa menyerap pelajaran dari Al-Qur’an. Prosesnya dilakukan secara daring sehingga orang tua mudah untuk mengikutinya. Konsep Blended Learning-nya juga memastikan pelajaran mudah dipahami dan diserap, memadukan teori sekaligus praktik.   Ingat, mengajarkan agama dan Al-Qur’an bukan hanya soal hafalan, tetapi juga amalan baik sehari-hari. Mari belajar pendidikan agama Islam lewat aktivitas sehari-hari dan gunakan program Sekolah.mu untuk memberi si kecil pendidikan yang bermutu.

Tips Melatih Vokal untuk Membaca Al-Qur’an dengan Merdu

Membaca Al-Qur'an

Siapa bilang suara merdu hanya dikuasai pelantun Al-Qur’an terkenal? Belajar membaca Al-Qur’an secara merdu ternyata bisa dikuasai dengan latihan. Selain meningkatkan kualitas bacaan, melatih suara saat membaca kitab suci bisa menambah motivasi untuk membuka Al-Qur’an secara rutin.   Bagaimana caranya? Simak langkah berikut ini.   1. Latihan Pernapasan untuk Membaca Al-Qur’an  Latihan pernapasan bisa membantu kualitas bacaan sekaligus mengurangi kegugupan (misalnya ketika akan ikut lomba membaca Al-Qur’an atau hal menantang lainnya). Pernapasan perut (diaphragmatic breathing) adalah teknik yang cocok untuk meningkatkan kualitas bacaan.    Caranya, duduk atau berdiri dengan punggung tegak dan posisi santai, lalu tarik napas dalam hitungan empat detik hingga perut mengembang. Tahan posisi perut dan napas selama delapan detik. Keluarkan napas lewat mulut sambil bersuara “AAAA” pelan dalam hitungan delapan detik hingga perut mengempis. Ulangi sebanyak tiga kali, setiap hari.   2. Latihan Teknik Vibrasi Suara  Latihan teknik vibrasi bisa membuat getaran suara terdengar lebih bagus saat membaca Al-Qur’an. Tipsnya, setiap kali membaca kitab suci, lakukan perlahan sambil merasakan aliran udara serta getaran pita suara. Saat merasakan pita suara bergetar lebih kuat dari biasa, cobalah menggerakkan bagian dalam tenggorokan agar getarannya lebih terasa, tetapi hindari melakukannya secara berlebihan.   3. Latihan Membaca dengan Nada Tinggi  Nada tinggi dan rendah setiap orang berbeda-beda, dan ini terdengar jelas saat membaca Al-Qur’an dengan merdu. Untuk melatihnya, berdirilah di luar rumah atau di depan jendela terbuka setiap pagi saat udara masih segar. Lakukan latihan pernapasan, lalu ucapkan semua huruf vokal (A, I, U, E, O) satu-persatu secara jelas dan agak panjang dengan nada netral.   Setelah menjajal nada netral, coba naikkan suara satu oktaf dan ulangi membaca semua huruf vokal. Cobalah menaikkan lagi suara satu oktaf di atasnya sebelum mengulangi prosesnya untuk menemukan batas oktaf tertinggi. Agar seimbang, coba lakukan latihan serupa tetapi untuk oktaf rendah.    4. Melatih Pengucapan Huruf Hijaiyyah  Melatih dasar-dasar membaca Al-Qur’an ternyata bisa membuat suara lebih merdu. Salah satunya adalah dengan melatih lagi cara membaca huruf hijaiyah. Jika cara membaca setiap huruf sudah benar, bacaan Al-Qur’an bisa terpengaruh. Coba cari audio atau videonya di YouTube untuk memastikan bahwa bacaan sudah benar.   5. Menyimak Pelantun Qur’an Favorit  Punya cita-cita jadi pelantun Qur’an yang diakui banyak umat Islam? Sering-seringlah menyimak lantunan Qur’an oleh pembaca favorit. YouTube dan platform daring seperti Spotify punya banyak bacaan oleh qari’ terkenal yang melantunkan Al-Qur’an dengan sangat merdu, contohnya Mishary Rashid Alafasy, Abdul Rahman Al-Sudais, dan Saud Al-Shuraim.    Dengarkan setiap hari baik sebagai amalan maupun cara belajar membaca Al-Qur’an secara merdu. Dengan rajin mendengarkan, bacaan Al-Qur’an bisa lebih baik karena ada patokan dari mereka yang kualitas bacaannya telah terbukti.   6. Merekam Suara Sendiri untuk Ulasan Belajar membaca Al-Qur’an secara merdu sama dengan belajar hal lain, yaitu harus ada evaluasi. Caranya? Rekam suara sendiri saat membaca surat favorit (semua atau sebagian) sebelum mulai berlatih. Ulangi proses merekam ini setiap kali membaca Al-Qur’an, dan simpan rekamannya dengan menggunakan kode tanggal, bulan, dan tahun. Coba simak perubahan suara setiap beberapa minggu, dan jika ada bagian yang kurang bagus, segera latih lagi sampai sempurna.   Akhirnya, jangan lupa menjaga kondisi suara setiap saat. Hindari merokok, banyak minum air putih setiap hari, dan tidur secara teratur. Makan makanan bergizi seperti sayur dan buah-buahan juga menjaga kondisi jaringan pelapis tenggorokan agar tetap sehat. Saat bangun tidur, awali hari dengan minum air putih dicampur madu atau sedikit perasan jeruk nipis/lemon.     Ingin ajak anak belajar membaca Al-Qur’an serta pelajaran agama Islam lain secara menyenangkan? Kunjungi Sekolah.mu untuk mendaftarkan si kecil. Lewat program seperti Living Qur’an, anak tidak hanya bisa mengaji, tetapi juga mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.   Daftar Sekolah.mu sekarang juga untuk mengajari anak membaca dan memahami Al-Qur’an sejak dini.

Cara Belajar Bahasa Inggris dengan Video Pendek

Belajar Bahasa Inggris

Buku atau hafalan bukan satu-satunya cara belajar bahasa Inggris, terutama jika ingin mengajari anak. Video adalah salah satu materi pelajaran bahasa Inggris yang cukup efektif untuk semua umur. Ingin si kecil bisa cepat menguasai bahasa Inggris? Yuk, pelajari cara memanfaatkan video sebagai materi belajar.   Alasan Menggunakan Video untuk Belajar Bahasa Inggris   Mengapa video sering disarankan untuk belajar bahasa Inggris?   Video cukup efektif karena memadukan suara serta gambar bergerak sehingga mirip dengan situasi penggunaan bahasa Inggris yang asli. Hal ini didukung dengan nada suara, pengucapan, serta aspek visual seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, warna, sosok, bentuk, dan sebagainya. Paduan suara dan gambar juga bisa membuat anak lebih tertarik dan fokus pada materi.   Cara Gunakan Video untuk Belajar Bahasa Inggris   Sudah siap ajak si kecil belajar lewat video? Berikut langkah-langkahnya agar hasil belajar lebih efektif.   1. Tonton Video Secara Keseluruhan    Sebagai tahap awal, putar videonya sampai habis dan biarkan anak menyerap berbagai hal yang ada di dalamnya, mulai dari suara hingga visual. Biarkan otak si kecil bekerja mencerna berbagai hal yang ditampilkan di video tersebut. Jika perlu, tonton berulang-ulang sampai video tersebut cukup tertanam di benak anak.   Pastikan video tersebut berputar tanpa teks terjemahan. Biarkan otak si anak bekerja menghubung-hubungkan fakta dan logika di video tersebut. Hal ini akan mendorong kognisi si kecil untuk bekerja lebih keras.   2. Nyalakan/Unduh Transkrip Video    Setelah menonton video, ulangi proses tersebut dengan menyalakan teks transkrip bahasa Inggrisnya. Biarkan anak menonton video tersebut sekali lagi dengan transkrip bahasa Inggris menyala. Jangan lupa mengunduh transkrip video tersebut lalu mencetaknya di kertas.   3. Catat Kata-Kata Penting/Sulit   Ajak si kecil untuk menemukan dan mencatat kata-kata penting, sulit, atau panjang. Dorong si kecil untuk menemukan sendiri artinya menggunakan kamus. Jika sebuah kata memiliki dua atau lebih arti, jelaskan secara singkat makna kata tersebut. Jangan lupa ajak si kecil untuk menuliskan artinya agar selalu ingat.   4. Buat terjemahan transkrip kasar   Sudah selesai menerjemahkan kata-kata sulit? Yuk, ajak si kecil untuk mencoba menerjemahkan transkrip video tersebut secara kasar. Ayah dan bunda bisa ajak mereka untuk mengartikan kata-kata tersebut satu-persatu, lalu menyatukannya agar menjadi kalimat yang bisa dimengerti. Fokus pada makna kalimatnya saja dulu, bukan akurasi tenses.   5. Tonton Ulang dan Buat Rangkuman   Setelah menyelesaikan terjemahan kasar, ajak si kecil untuk menonton ulang video tersebut. Kali ini, gunakan hasil terjemahan transkrip untuk lebih memahami isi video. Ajak anak berdialog tentang isi videonya, misalnya tentang hal yang dilakukan sosok di video, lokasi, benda-benda yang ada, dan sebagainya. Buat rangkuman videonya bersama-sama tetapi pastikan anak ikut menulis/mengetiknya.   Contoh Sumber Video Bahasa Inggris untuk Belajar   Bingung mencari sumber video yang dilengkapi transkrip untuk belajar bahasa Inggris? Inilah beberapa rekomendasinya.   1. VOA Learning English   VOA Learning English dikelola oleh Voice of America dan berisi beragam video pendek tentang kabar dari seluruh dunia, misalnya berita terkini serta berita tentang budaya, seni, sains, kuliner, dan sebagainya. Setiap video dikelompokkan ke dalam tingkatan Beginning, Intermediate, dan Advanced.   2. BBC Learning English   BBC Learning English memiliki beragam materi dan video pendek untuk bahan belajar. Modelnya sama seperti VOA Learning English, lengkap dengan tingkatan mulai dari pemula hingga mahir.   3. TED-Ed   Situs dan akun YouTube TED-ed berisi berbagai video animasi pendek yang sifatnya edukatif. Ayah dan bunda bisa menemukan transkripnya dengan menyalakan fungsi CC pada video. Setiap video memiliki animasi menarik yang akan membuat si kecil betah belajar.   4. Animalogic   Animalogic adalah akun YouTube edukatif yang berisi wawasan tentang berbagai hewan dan tanaman unik. Setiap video dilengkapi narasi yang cukup lancar, jelas, mengalir, tetapi terasa “hidup” seperti layaknya orang berbicara secara alami. Si kecil bisa belajar tentang alam sekaligus bahasa Inggris dengan cara menyenangkan.   Lengkapi edukasi bahasa inggris anak dengan mendaftar di Sekolah.mu, lembaga pendidikan online yang menerapkan sistem Blended Learning. Lewat paduan teori dan praktik, Sekolah.mu adalah solusi tepat cara belajar bahasa Inggris yang efektif untuk anak usia PAUD hingga SMA di program Living English.   Daftarkan sekarang agar si kecil siap menghadapi masa depan lewat kemampuan bahasa Inggris.

Belajar Berbahasa Inggris Cepat lewat Teknik Solar System

Belajar Berbahasa Inggris

Siapa bilang belajar berbahasa Inggris susah dan lama? Belajar bahasa baru ternyata tidak harus menghapalkan kata-kata dan tenses secara kaku! Metode belajar dengan teknik Solar System bisa membantu dalam belajar bahasa asing, terutama jika ingin lancar berbicara.      Apa sih teknik Solar System itu? Bagaimana cara menerapkannya? Berikut penjelasannya.     Definisi Teknik Solar System dalam Berbahasa Inggris   Teknik Solar System merujuk pada konsep “tata surya” dalam belajar bahasa asing. Bagian paling penting dalam belajar bahasa dianggap sebagai sesuatu yang lebih dekat dengan “matahari” dan “bumi”, sedangkan bagian yang kurang penting dianggap sebagai planet-planet terjauh. Ketika belajar, anak bisa fokus pada aspek yang penting-penting dulu agar bisa cepat menggunakan bahasa tersebut.     Mengapa konsep Solar System cocok untuk belajar bahasa Inggris? Hal ini karena setiap orang tidak menggunakan semua kosakata dan tenses dalam komunikasi harian. Sebagai contoh: Bahasa Inggris memiliki sekitar 171.146 kosakata, tetapi bahkan penutur asli hanya menggunakan sekitar 15.000 hingga 20.000 kata seumur hidup, atau sekitar 10 hingga 20 persen.     Dalam belajar berbahasa Inggris ala Solar System, anak cukup belajar kata-kata yang paling sering digunakan sebagai “pusat tata surya”. Hal ini disambung dengan belajar tenses paling sederhana agar bisa merangkai kata secara cepat dan masuk akal. Fokusnya adalah kemampuan merangkai kata sehingga bisa menyampaikan ide dalam bahasa Inggris, bukan menghapal puluhan ribu kata.     Langkah Belajar Berbahasa Inggris ala Solar System     Bagaimana cara belajarnya? Berikut beberapa tips yang bisa Ayah Bunda terapkan.   1. Buat Daftar Kata yang Sering Digunakan  Ajak anak membuat daftar kata bahasa Inggris yang paling sering digunakan. Daftar ini bisa berupa makanan dan minuman kesukaan, warna, aktivitas dasar (tidur, bangun, makan, minum, belajar, bermain), bangunan (rumah, gedung, sekolah, kantor, toko), benda sekitar (meja, kursi, boneka, kipas angin), dan sebagainya. Ajak anak menulis daftar kata-kata bahasa Inggris tersebut dalam bentuk catatan yang rapi.   2. Biasakan Diri dengan Daftar Kosakata Tahap berikutnya? Biasakan anak dengan kata-kata tersebut. Tidak perlu memaksa mereka untuk menghapal. Ayah Bunda bisa mengajak anak mengulang-ulang kata setiap hari. Catat kata-kata penting di kertas warna-warni ukuran besar dan tempelkan di tempat yang mudah dilihat anak. Pastikan anak terbiasa dengan kata-kata tersebut.   3. Pelajari Tenses Paling Populer  Tenses penting untuk membuat kalimat, tetapi jangan menghapal semuanya! Mulailah dari yang paling sederhana: Simple Present Tense. Ini cukup untuk membuat kalimat atau pertanyaan sederhana dan membiasakan anak dengan bahasa Inggris. Salah sedikit itu hal biasa, yang penting anak belajar menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi.   4. Mulai Belajar Menyambungkan Kata Mulailah mengajak anak merangkai kata-kata yang sudah dipelajari menjadi kalimat sederhana. Gunakan rangkaian kata sederhana seperti “saya makan nasi” (I eat rice), “mama bekerja” (mom works), “saya mau main” (I want to play), dan sebagainya. Ingatkan anak untuk menggunakan kata-kata ini dalam kegiatan sehari-hari sehingga bahasa Inggris terasa lebih familiar.   Ayah Bunda juga bisa menggunakan kata bahasa Inggris ketika melakukan sesuatu bersama anak, lalu mengulangnya dalam bahasa Indonesia. Misalnya, ketika menyuruh anak makan, coba bilang, “Let’s eat. Ayo makan.” Atau, ketika menyuruh anak tidur, katakan, “Good night. Selamat malam.” Ulang setiap hari sampai anak terbiasa.     Baca Juga : Menemani Anak Belajar Kosakata Bahasa Inggris     Kosakata Apa yang Harus Dipelajari?    Ingat, dalam metode Solar System, belajar bahasa Inggris dimulai dari kata-kata yang paling penting. Ayah Bunda bisa mengajari anak kosakata terkait benda-benda yang ada di rumah, kegiatan dan hobi anak, hingga makanan kesukaan. Coba kelompokkan kata-kata tersebut dalam kategori, misalnya kata ganti orang, anggota keluarga, makanan, hewan, tumbuhan, perabot rumah, dan warna.   Ketika belajar menghapalkan kosakata, gunakan kategori sebagai patokan agar anak lebih mudah mengingatnya. Misalnya, hari ini belajar tentang nama-nama hewan peliharaan, besoknya tentang kegiatan sehari-hari. Gunakan benda-benda di rumah atau alat bantu seperti buku bergambar dan foto jika perlu. Mudah, bukan?   Ingin anak lebih cepat mahir? Daftarkan si kecil ke program pendidikan bahasa Inggris di Sekolah.mu. Dengan metode Blended Learning, anak jadi lebih mudah menyerap pelajaran karena sesi belajar lebih interaktif, menyenangkan, dan disesuaikan dengan umur.   Ajak anak belajar berbahasa Inggris secara menyenangkan sekarang juga dan jangan lupa daftarkan mereka di Sekolah.mu!

5 Hal Penting yang Wajib Diketahui Tentang Sekolah Blended Learning

Sistem Pembelajaran Blended Learning berawal dari berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Adanya teknologi tersebut, maka sumber belajar dapat diakses secara lebih mudah oleh anak baik secara offline maupun online. Tujuannya adalah menggabungkan berbagai keunggulan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran secara virtual (online). Di dalam penerapannya, diperlukan berbagai Aspek. Terdapat 5 (lima) hal yang harus diketahui, sebagai berikut. 1. Pergabungan Sistem Tatap Muka dan Mandiri Pembelajaran secara tatap muka sudah ada sejak lama sebelum ditemukannya teknologi. Namun Sistem pembelajaran gabungan antara tatap muka dan mandiri ada di dalam Blended Learning, akan terdapat banyak sumber belajar yang dapat diakses oleh peserta didik. Sumber belajar tidak terbatas pada apa yang dimiliki guru maupun perpustakaan sekolah saja, akan tetapi juga internet yang tidak terbatas ruang dan waktu. 2. Pembelajaran berbasis masalah Peserta didik akan diajak secara aktif untuk mendefinisikan masalah, mencari berbagai solusi pemecahannya, serta melacak konsep, prinsip, dan prosedur yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. Baca Juga: Blended Learning: Tren Pembelajaran Masa Depan 3. Guru bertindak sebagai Tutor Guru akan berperan sebagai tutor yang membimbing peserta didik dalam belajar. Peserta didik diharapkan aktif untuk menyampaikan masalah yang dihadapi, hal ini untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam belajar dan guru diperlukan sebagai tutor. 4. Berkolaborasi antara Guru dan Orang Tua untuk membing Anak Keterampilan kerjasama (kolaborasi) menjadi bagian penting dalam penerapan Blended Learning. Bentuk kerjasama dalam ini tentu berbeda dengan pembelajaran tatap muka konvensional dimana semua peserta didik belajar dalam kelas yang sama di bawah pemantauan guru dan juga orang tua ikut serta dalam pembinaan. 5. Penilaian Evaluasi Belajar Blended Learning didasarkan pada proses dan hasil yang dapat dilakukan melalui penilaian portofolio. Penilaian juga perlu melibatkan penilaian diri oleh peserta didik. Semua kebaikan dari Sekolah dengan sistem blended learning dapat ditemukan dalam Sekolah Murid Merdeka

Rahasia Semangat Belajar Anak di Bulan Ramadan

“Ramadan bukanlah tentang berhenti dari kebiasaan buruk untuk sementara waktu. Ramadan adalah titik awal untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik dan berusaha untuk terus selamanya menjadi baik.” Kalimat tersebut tentu menjadi motivasi untuk Ayah Bunda agar selalu bersemangat beraktivitas dan mendampingi anak belajar di rumah ya! Bagi anak, tentu butuh energi ekstra agar tetap belajar secara optimal di bulan Ramadan. Lalu, bagaimana ya caranya mendukung anak agar tidak kehabisan energi saat belajar sambil berpuasa? 1. Makan Bergizi Saat Sahur Mengonsumsi makanan bergizi saat sahur tentu bisa membuat belajar saat puasa menjadi lebih bertenaga. Anak perlu mengonsumsi makanan dengan komposisi protein dan serat. Karena makanan yang kaya dengan protein dan serat nantinya dapat membuat perut terasa mengenyangkan  lebih lama. Sehingga, aktivitas belajar menjadi tidak terganggu karena kondisi perut yang lapar saat menjalankan ibadah puasa. 2. Minum Air Putih yang cukup Air putih bermanfaat untuk tubuh anak agar terhindar dari dehidrasi. Karena dehidrasi atau kekurangan cairan inilah yang akan membuat tubuh anak menjadi lebih lemas dan tidak bersemangat. Baca Juga: Blended Learning: Tren Pembelajaran Masa Depan 3. Hindari untuk Tidak Tidur Setelah Sahur Tidak tidur setelah sahur merupakan lebiasaan yang sering kali dilakukan oleh sebagian besar anak yang sedang menjalankan ibadah puasa. Dampak dari ini ialah lemas karena terlalu lama tidur. Lebih baik memilih untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat setelah sahur seperti membaca, belajar, mengaji, dan olahraga. 4. Istirahat Cukup Bagi anak sekolah, momen selesai sekolah akan lebih baik jika bisa dimanfaatkan untuk kegiatan positif. Salah satunya istirahat karena dengan istirahat badan kita akan lebih fresh dan bertenaga dalam berpuasa. 5. Mengatur Jam Belajar Dengan mulai mengatur jam belajar, tentu akan lebih memudahkanmu fokus meluangkan waktu yang dibutuhkan. Agar tidak cepat bosan juga tentunya. Jangan pula untuk mengatur jam belajar lebih dari waktu fokus belajar anak. Di SMM, Ayah Bunda tidak perlu repot mengatur jam belajar anak SMM sebagai sekolah yang terintegrasi secara digital tentunya memiliki berbagai fitur yang menunjang aktivitas belajar anak secara mudah dan mandiri. Melalui fitur kalender belajar, orang tua dan anak dapat meninjau waktu belajar anak selama bersekolah. Bahkan, untuk aktivitas tambahan seperti ekstrakulikuler juga bisa dilihat di kalender belajar. Sangat seru tentunya ya Ayah Bunda! Yuk kunjungi website SMM di sekolahmuridmerdeka.id