SIAP KULIAH
Sudah menemukan kampus dan jurusan yang sesuai dengan keinginanmu? Atau masih bingung? Yuk ikuti Assessment Siap Kuliah, dan cari tahu kampus yang tepat untukmu!

Tanya-Jawab Tentang Pengalaman Kuliah di Luar Negeri dari Mahasiswa Asal Indonesia

Tahukah kamu? Saat ini, ada lebih dari 50.000 mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di luar negeri. Angka tersebut merupakan jumlah total mahasiswa Indonesia dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sarjana, magister, hingga doktoral.

Lantas, bagaimana pengalaman kuliah di luar negeri yang dialami oleh mahasiswa Indonesia? Untuk menjawab rasa penasaran kamu, kami melakukan sesi tanya jawab dengan Anggi dan Naufal, dua orang mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di luar negeri.

Kenapa Memilih Kuliah di Luar Negeri?

“Biar dapet perspektif dari berbagai negara, tidak cuma Indonesia. Punya network yang lebih luas,” jawab Anggrita Desyani, mahasiswi magister di Universitas Yonsei, Korea Selatan. “Bisa melihat kebijakan-kebijakan Indonesia dalam konteks regional & internasional (karena bidangku kerja sama pembangunan internasional),” lanjut mahasiswi yang akrab disapa Anggi ini.

Dihubungi terpisah, Naufal Shidqi, mahasiswa doktoral asal Indonesia di Universitas Tokyo, Jepang menjawab, “Mencari iklim riset yang optimal dan memperluas point-of-view (POV).”

Adakah Perbedaan Lingkungan Akademik di Indonesia dengan di Luar Negeri?

“Riset cenderung bisa dilakukan murni untuk menjawab pertanyaan peneliti,” jawab Naufal.  “Tidak terikat dengan biaya, pembangunan daerah, dan lain-lain. Murni “pengin tahu” saja sudah bisa jadi topik.” lanjutnya.

Sementara itu, menurut Anggi, perbedaan yang paling terasa adalah banyaknya perspektif yang bisa didapat dari rekan-rekan kuliahnya yang berasal dari berbagai negara dengan latar belakang yang beragam pula. “Banyak kelas yang memberikan porsi nilai besar untuk partisipasi dalam diskusi. Mungkin di Indonesia sekarang juga begitu,” ungkapnya.

Perbedaan Paling Mencolok dari Kampus di Luar Negeri?

Dalam menjawab pertanyaan ini, Anggi dan Naufal memiliki pandangan yang berbeda. Anggi mengungkapkan bahwa selain perbedaan bahasa pengantar, perspektif yang beragam dari rekan-rekannya di Korea adalah perbedaan yang paling mencolok dibandingkan dengan kampus dalam negeri.

Sementara itu, Naufal beranggapan bahwa di kampus luar negeri—setidaknya di Universitas Tokyo—pembiayaan riset yang ditanggung pihak kampus cukup besar. “Selama untuk riset, lab bisa membeli/menyewakan peralatan dan sampel dengan pagu cukup tinggi.” ungkapnya.

Lebih jauh lagi, Naufal juga mengungkapkan bahwa biaya lain di luar biaya kuliah per semester juga ditanggung oleh pihak kampus. “Publish jurnal, ikut konferensi juga biasanya dibiayai. Kecuali alatnya benar-benar spesifik, mahasiswa tidak perlu khawatir soal biaya riset.”

Apa Saja Plus-Minus Kuliah di Luar Negeri?

“Plus: lingkungan internasional (beragam POV), dukungan kampus untuk kegiatan akademik. Minus: bisa merasa terasing, kesepian, tidak selalu ada dukungan moril. Biaya hidup lebih mahal (tanpa beasiswa hampir mustahil buat masyarakat kelas menengah), kendala bahasa,” jawab Naufal.

Selain seputar akademik, Naufal juga menggambarkan kekurangan dan kelebihan tinggal di negara lain secara umum. “Plus-minus dari negara yang bersangkutan adalah bisa jalan-jalan, menikmati budaya, dan lain-lain. Tergantung negaranya, perlakuan diskriminatif bisa terjadi,” ungkapnya. Namun, Naufal juga menambahkan bahwa dia tidak merasakan perlakuan diskriminatif tersebut di negara tempatnya melanjutkan studi.

Di lain pihak, dalam menjawab pertanyaan ini Anggi merangkum jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. “Konteks dan network lebih luas, tapi kadang kendala bahasa membuat kita tidak bisa 100% menyampaikan ide,” pungkasnya.

Ingin punya pengalaman kuliah di luar negeri seperti Anggi dan Naufal? Kamu bisa mulai dengan mencari info beasiswa kuliah di luar negeri yang terbuka untuk mahasiswa Indonesia. Kedua narasumber juga merupakan penerima beasiswa. Anggi adalah penerima Global Korea Scholarship, sedangkan Naufal adalah penerima beasiswa Monbukagakusho/MEXT.

Kamu juga bisa mengikuti program Siap Kuliah dari Sekolah.mu! Di Siap Kuliah, kamu akan mendapatkan asesmen gratis untuk menemukan jurusan kuliah, universitas, dan negara yang cocok denganmu. Kamu juga bisa belajar dan konsultasi one-on-one bersama konselor dan tutor pendidikan untuk membantu kamu mempersiapkan diri.

Tunggu apalagi? Yuk #TerbangkanMimpimu bersama Siap Kuliah!

Referensi:

(Wawancara pribadi penulis dengan narasumber melalui aplikasi pesan singkat)
https://www.trade.gov/country-commercial-guides/indonesia-education-and-training

 

ASESMEN GRATIS

Sudah tahu jurusan pilihan, negara tujuan dan seberapa siap kamu untuk kuliah?
Coba asesmen gratis ini untuk selangkah lebih dekat dengan kuliah impianmu!

Temukan Jurusanmu

Free Counseling

Daftar Kelas Siap Kuliah Sekarang dan mulai perjalananmu masuk kampus impian!

Daftar Free Asesmen Minat


    Daftar Kelas Siap Kuliah Sekarang dan mulai
    perjalananmu masuk kampus impian!